Emosi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari setiap
diri manusia. Sudah lama
diketahui bahwa emosi merupakan salah satu aspek berpengaruh besar terhadap
sikap manusia. Bersama dengan dua aspek lainnya, yakni kognitif (daya pikir)
dan konatif (psikomotorik), emosi atau yang sering disebut aspek afektif,
merupakan penentu sikap, salah satu predisposisi perilaku manusia. Salah satu pengendali kematangan
emosi adalah pengetahuan yang mendalam mengenai emosi itu
sendiri. Banyak orang tidak tahu menahu mengenai emosi atau besikap negatif
terhadap emosi karena kurangnya pengetahuan akan aspek ini. Seorang anak yang
terbiasa dididik orang tuanya untuk tidak boleh menangis, tidak boleh terlalu
memakai perasaan akhirnya akan membangun kerangka berpikir bahwa perasaan,
memang sesuatu yang negatif dan oleh karena itu harus dihindari. Akibatnya anak
akan menjadi sangat rasional, sulit untuk memahami perasaan yang dialami orang
lain serta menuntut orang lain agar tidak menggunakan emosi. Emosilah yang
seringkali menghambat orang tidak melakukan perubahan. Ada perasaan takut
dengan yang akan terjadi, ada rasa cemas, ada rasa khawatir, ada pula rasa
marah karena adanya perubahan. Hal tersebut itulah yang seringkali menjelaskan
mengapa orang tidak mengubah polanya untuk berani mengikuti jalur-jalur
menapaki jenjang kesuksesan. Hal ini sekaligus pula menjelaskan pula
mengapa banyak orang yang sukses yang akhirnya terlalu puas dengan kondisinya,
selanjutnya takut melangkah dan akhirnya menjadi orang yang gagal.
Emosi pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia menghadapi
berbagai situasi yang berbeda. Oleh karena emosi merupakan reaksi manusiawi
terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau emosi
buruk. Emosi menjadi penting karena ekspresi emosi yang tepat terbukti bisa
melenyapkan stress pekerjaan. Semakin tepat mengkomunikasikan perasaan, semakin
nyaman perasaan tersebut. Ketrampilan manajemen emosi memungkinkan individu
menjadi akrab dan mampu bersahabat, berkomunikasi dengan tulus dan terbuka
dengan orang lain. Berbagai riset tentang emosi umumnya berkesimpulan sederhana
bahwa penting untuk membawa emosi yang menyenangkan. Dari seminar ini nantinya
akan merangkum tentang Kecerdasan emosional yang mencakup pengendalian diri,
semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan
bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati
dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga
agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan
terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan
sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin
diri dan lingkungan sekitarnya. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada
anak-anak. Orang-orang yang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali
diri, menderita dan kekurangmampuan pengendalian moral. Dan emosi juga sangat
berpengaruh ketika seseorang ingin membuka usaha dan mempertahankan usahanya,
karena emosi sangat berkaitan dengan mengelola sumber daya manusia. SDM adalah
hal yang menempati urutan paling atas atas kesuksesan usaha seseorang.
Kunjungi juga kk agustinapanjaitan22.blogspot.com
BalasHapus