Tugas Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan USU
Analisis terhadap skema
Strategic Planning Model ABCDE terhadap perencanaan pembangunan
Dalam mengembangkan
sistem strategi manajemen, Haines (2000) menyarankan menggunakan pendekatan
"Pendekatan Pemikiran Sistem" dengan sistem model pemikiran lima fase
(ABCDE) yang mengundang pemimpin untuk menanyakan serta menjawab lima
pertanyaan penting.
(A) Kita akan kemana?
(B) Bagaimana kita tau
saat kita sudah di sana?
(C) Di mana kita saat
ini?
(D) Bagaimana kita
mencapai ke sana dari sini?, dan
(E) Apa yang berubah
pada lingkungan luar masa mendatang, yang harus kita pertimbangkan?
Kelima pertanyaan
tersebut "berhubungan langsung dengan kelima fase dalam sebuah sistem:
(1) Hasil,
(2) Umpan balik,
(3) Masukan,
(4) Tindakan, dan
(5) Lingkungan yang dinamis dan selalu berubah.
ABCDE
Model menjadi model yang sangat berguna
untuk memahami aliran strategi dari awal sampai akhir siklus kegiatan
perencanaan / pelaksanaan strategis. Model ini digambarkan dalam grafik yaitu :
A
- Penilaian situasi saat ini. Elemen ini
melibatkan pemindaian lingkungan eksternal, pemindaian kompetitif, menilai
situasi saat ini; dan mengklarifikasi persepsi masalah, kebutuhan, dan peluang.
Environtmental Scanning merupakan suatu proses pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi
menggunakan informasi eksternal yang melibatkan sejumlah orang yang berada di pembangunan. Fahey dan
Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental scanning yang efektif seharusnya dapat membantu
pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan
eksternal. Environmental scanning menyediakan penyelidikan strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan
strategi. Konsekuensi dari aktivitas ini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap pembangunan, membantu meramalkan, dan membawa
harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.
Dalam
pembuatan keputusan untuk proses perencanaan pembangunan membutuhkan informasi
yang mendasar yang menjadi latar belakang adanya pembangunan. Informasi yang
tepat akan menentukan tujuan pembangunan tersebut dan dapat bermanfaat untuk khalayak
ramai. Background Information diperoleh
melalui masyarakat sekitar tempat yang akan dibuat pembangunan selain itu
seorang planner juga dapat mencari informasi dari pihak pengambil keputusan.
Selain informasi seorang planner juga harus dapat menganalisis situasi dan
kondisi serta perubahan yang akan terjadi setelah pembangunan dilakukan, apakah
berdampak baik atau buruk bagi tata ruang kota, masyarakat dan kota tempat
diadakannya pembangunan.
Selain
analisis situasi yang salah satu bagian penting dalam Assessment yaitu
penggunaan analisis SWOT, adapun manfaat utama dari penggunaan analisis SWOT
dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Pertama, dengan
menggunakan analisis SWOT pembahasan tentang kondisi umum
daerah atau suatu institusi akan menjadi lebih
tajam danterarah kepada hal-hal yang berkaitan langsung dengan penyusunan
perencanaan. Hal ini
sangat penting artinya karena kondisi umum (existing
condition) adalah merupakan dasar utama penyusunan perencanaan pembangunan.
Perumusan perencanaan pembangunan akan menjadi lebih
tepat dan terarah bila mana analisis tentang kondisi umum daerah juga dapat
dilakukan dengan cara lebih baik dan tajam, dan demikian pula sebaliknya
terjadi apabila analisis tentang kondisi umum daerah dilakukan terlalu umum dan
tidalk terarah. Kedua, manfaat selanjutnya dari penggunaan analisis SWOT adalah
dapatnya dirumuskan strategi pembangunan daerah sesuai dengan kondisi umum
daerah dan institusi bersangkutan. Dengan demikian, perumusan
strategi pembangunan daerah menjadi lebih tajam
dan terarah sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh daerah dan
institusi bersangkutan. Dengan demikian kemungkinan berhasilnya pelaksanaan strategi pembangunandaerah
tersebut akan menjadi lebih besar. Hal ini sangat penting artinya karena
bilamana strategi pembangunan dirumuskan hanya secara umum
dan tidak sesuai dengan potensi daerah, maka
kemungkinan tercapainya sasaran pembangunan dengan menggunakan strategi
tersebut akan menjadi lebih kecil.Analisis SWOT adalah sebuah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis
usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan itu.
B - Dasar kesenjangan. Elemen ini
melibatkan identifikasi kesenjangan kinerja, dan evaluasi tren.
Jika melihat beberapa tahun ke depan, mungkin akan ada
sedikit perbedaan. Jika di sisi lain kita melihat 20 tahun ke depan mungkin
banyak yang bisa berubah. Ketidak pastian yang besar, bagaimanapun, akan
terlalu besar untuk menemukan jawaban yang dapat memberikan petunjuk bagi
pembangunan. Menentukan masa lalu dan masa sekarang meskipun scenario planning berbicara masa depan, adalah
penting untuk mengetahui gambaran jelas saat ini dan masa lalu. Bagaiman
sejarah pembangunan? Bagaimana peta kompetisi? Apa indikator yang menyebabkan
perubahan peta kompetisi?.
Sejarah dan situasi saat ini.
Ketika masalah telah dirumuskan, Seorang Planner harus mendapatkan gambaran
keseluruhan dari situasi saat ini dan sejarah, yaitu kondisi yang mendasarinya.
Perencana harus memperjelas kondisi dasar untuk analisis skenario serta untuk
visi dan strategi atau dengan kata lain semua tahapan scenario planning.
Akan dijelaskan dalam tulisan berikutnya tahapan apa yang penting dalam
menjalankan scenario planning secara
tepat.
Dalam Situasi yang lalu, sekarang dan masa depan
tentunya aka nada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya pembangunan
pusat perbelanjaan yang didirikan ditanah milik negara, merupakan masalah yang
signifikan (Significant Issues) karena akan banyak pro dan kontra yang terjadi
baik dari pihak perusahaan negara, pengusaha pengembang bisnis maupun pengambil keputusan dalam proses penetapan
pembangunan. Pembangunan seharusnya menyelaraskan dengan kemampuan, terutama
kemampuan dalam bidang pendanaan dan anggaran.
Sering kali dalam pembangunan terjadi konflik baik
antara pemerintah dengan masyarakat sekitar, ataupun pihak pengembang dengan
pemerintahan hal ini terjadi karena adanya kesenjangan social maupun
perekonominan karena adanya pembangunan. Misalnya suatu daerah di dirikan
pembangunan sebuah pabrik, namun daerah tersebut tidak mendapatkan manfaat dari
hasil pembangunan tersebut, masyarakat disekitar tidak diberdayakan untuk
menjadi pekerjanya atau sering kali yang terjadi adalah masalah perebutan lahan
masyarakat atau penggarapan yang dibayar dengan harga yang murah. Hal ini lah
yang sering kali menimbulkan konflik, seorang planner harus dapat mengatasi
masalah yang terjadi baik sebelum ataupun sesudah pembangunan dilaksanakan.
Pembangunan diharapkan memberikan banyak manfaat kepada orang lain serta ramah
terhadap lingkungan.
C - Komponen strategi. Komponen
contoh strategi meliputi konsep umum seperti kompetensi inti, nilai-nilai,
misi, visi, metrik, tujuan dan sasaran, portofolio, dan proses. Visi adalah yang
paling penting dari komponen (dalam merumuskan dan melaksanakan inisiatif
strategis). Ini menggambarkan titik di mana para pengambil kebijakan akan
memilih dan membiayai inisiatif strategis sebagai komponen 'C'.
Pernyataan Misi adalah :
-
Menangkap
esensi dari mengapa perencanaan pembangunan
-
Siapa
kami, apa yang kita lakukan
-
Menjelaskan
kebutuhan dasar yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan
-
Mengungkapkan
nilai-nilai inti organisasi
-
Harus
singkat dan to the point
-
Mudah
untuk memahami
Pernyataan
Visi
-
Bagaimana
Pembangunan ingin dianggap di masa depan
-
Apa yang tampak seperti keberhasilan
-
Sebuah
ekspresi keadaan akhir yang diinginkan dari
pembangunan
-
Tantangan
setiap kebijakan untuk meraih sesuatu
signifikan - menginspirasi masa depan yang menarik
-
Memberikan
fokus jangka panjang untuk Pembangunan.
Pentingnya
visi misi dalam pembanguan akan menguatkan kembali tujuan-tujuan dari
pembangunan itu sendiri baik tujuan utama (Major Goals) ataupun tujuan spesifik
(Spesific Objectives). Dalam visi misi juga harus terdapat nilai dan prinsip
yang kuat. Setiap proses
pembangunan harus dipandu oleh
seperangkat nilai- nilai dan keyakinan, Memberikan kerangka dasar untuk membuat keputusan keputusan
sebagai bagian dari budaya dalam melakukan pembangunan. Nilai sering berakar pada tema etis, seperti kejujuran,
kepercayaan, integritas, dan rasa hormat. Nilai harus berlaku di seluruh
proses
pengambilan kebijakan dalam pembangunan. Nilai mungkin cocok untuk yang terbaik tertentu
manajemen praktek - terbaik dalam hal kualitas,
pelayanan kepada masyarakat dan lainnya.
Menjelaskan
tentang tujuan dari pembangunan berarti menjelaskan akhir kondisi masa depan,
apa hasil yang diinginkan yang mendukung misi dan visi, membentuk cara
perencanaan dan pembangunan di depan dalam hal ditindaklanjuti, menjelaskan
untuk pembangunan paling baik diterapkan di mana ada penjelasan pilihan jelas
tentang masa depan, menempatkan fokus strategis ke dalam pembangunan spesifik kepemilikan
tujuan harus diserahkan kepada seseorang dalam pembangunan, namun biasanya
tidak bekerja dengan baik di mana hal-hal yang berubah cepat dan tujuan
cenderung jangka panjang bagi lingkungan yang memiliki pilihan terbatas tentang masa depan.
D - Pengiriman komponen. Ini adalah
pengiriman inisiatif strategis, serta program-program lainnya, proyek, dan
kerja operasional. Sebagai bagian dari ini, eksekutif akan merumuskan rencana
aksi; manfaat menangkap rencana, target, standar, dan metrik.
Dalam
strategi ini bagaimana akan dilakukan pembangunan terutama Performance
Measurement yang merupakan pengukuran kinerja, antara lain :
-
Integritas yang lengkap dan berguna
termasuk beberapa jenis ukuran, dirancang untuk mengukur kegiatan yang paling
penting dari perencanaan pembangunan
-
Reliable - Konsisten
-
Akurat – Benar
-
Tepat waktu - Tersedia bila diperlukan,
dirancang untuk menggunakan dan melaporkan data dalam jangka waktu yang dapat
digunakan
-
Rahasia dan aman: Bebas dari rilis yang
tidak pantas atau serangan
Selain
pengukuran kinerja dalam pembangunan standart kinerja juga diperlukan. Untuk
setiap pengukuran, Planner harus memiliki setidaknya satu sasaran target
(Target/Standrads Performance) harus meluruskan pembangunan ke tingkat yang
lebih tinggi dari kinerja. Perbaikan tambahan atas kinerja saat ini dapat
digunakan untuk menetapkan target. Target menempatkan fokus pada strategi
planner. Ketika seorang planner mencapai target, berarti planner telah berhasil
menjalankan strateginya.
Rencana
Aksi mengidentifikasi langkah-langkah spesifik yang akan diambil untuk mencapai
inisiatif dan tujuan strategis - di mana karet memenuhi jalan
Setiap
Inisiatif memiliki Rencana Aksi pendukung yang melekat pada Rencana Aksi yang diarahkan
dengan operasi, prosedur, dan proses. Seorang Planner akan menjelaskan siapa
melakukan apa, kapan akan selesai, dan bagaimana pembangunan tersebut tahu
kapan langkah selesai. Seperti Inisiatif, Rencana Aksi memerlukan pemantauan
kemajuan tujuan, dan langkah-langkah yang diperluka
E - Evaluasi kemajuan. Ini termasuk
review kemajuan, pelaporan, tweaking tujuan, tindakan perbaikan, dan
pembelajaran. ABC sebagai proses perumusan strategi dan DE sebagai bagian
eksekusi strategi.
Evaluasi merupakan
proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau
program. Evaluasi adalah sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik
mungkin terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung atau
pun yang telah diselesaikan. Evaluasi adalah Rangkaian kegiatan membandingkan
realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap
rencana dan standar yang telah ditetapkan. Masukan untuk perencanaan yang akan
datang. Tujuan dari Evaluasi adalah agar ada umpan balik terhadap kebijakan,
program dan proyek, untuk diteruskan dilanjutkan dengan perbaikan atau
dihentikan, untuk membantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai
kebijakan, program dan proyek dan agar kebijakan, program dan proyek
mampu mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik (akuntabilitas).
Periodisasi Pelaksanaan Evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan, melalui tahapan sebagai berikut:
-
Tahap Perencanaan (ex ante). Tahapan
dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan, tahapan ini untuk melihat
rasionalitas pilihan, target dan kesuaian antar dokumen perencanaan.
-
Tahap Pelaksanaan (on going). Tahapan
dilakukan saat pelaksanaan Kegiatan, tahapan ini untuk menjamin kegiatan
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
-
Tahap Pasca Pelaksanaan (ex post).
Tahapan dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir. Bertujuan untuk
menilai pencapaian (keluaran/ hasil/ dampak) program mampu mengatasi
masalah pembangunan yang ingin dipecahkan, serta untuk menilai efisiensi,
efektivitas dan dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat dari suatu
program.
Evaluasi
menyelaraskan dari atas untuk membuat
Sistem perencanaan Strategis. Dengan menggunakan kerangka Balanced Scorecard dapat
digunakan untuk mengatur dan melaporkan komponen yang ditindaklanjuti. Scorecard
juga dapat digunakan untuk mengelola pelaksanaan strategi perencanaan
pembangunan, melihat perspektif yang berbeda dan memperhitungkan hubungan
sebab-akibat (lead dan lag indikator), selain itu juga dapat meningkatkan
bagaimana seorang planner berkomunikasi strategis dan pentung untuk dieksekusi
dalam pengambilan keputusan.
Komentar
Posting Komentar